Sabtu, 10 September 2016

Kebiasaan yang Memperlambat Metabolisme

Metabolisme adalah sistem dalam tubuh yang mengubah kalori menjadi energi. Banyak variabel yang berkontribusi terhadap metabolisme, termasuk faktor keturunan, jenis kelamin, dan usia.

Lambatnya metabolisme mengarah ke penumpukan kalori. Setelah metabolisme melambat dan kalori menumpuk, kalori akan berubah menjadi lemak dan menyebabkan kenaikan berat badan.

Alasan mengapa metabolisme juga begitu penting adalah karena dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak berfungsi dengan baik.

Selain faktor yang sulit dihindari tadi, Ahli Nutrisi Sidney Fry, MS, RD, menemukan penyebab utama lambatnya metabolisme yang tanpa sadar kita lakukan sehari-hari.



Melewatkan sarapan

Padatnya lalu lintas, mengurus keperluan anak-anak ke sekolah, bisa menjadi penyebab Anda melewatkan sarapan. Banyak yang tidak menganggapnya sebagai masalah besar tetapi ternyata sangat mempengaruhi bagaimana metabolisme bekerja.


"Metabolisme melambat saat tidur. Anda perlu mendorong metabolisme untuk memberikan tubuh dorongan energi, "kata Fry.
“Namun, ini tidak berarti Anda bisa meraih muffin penuh gula atau donat sebagai pilihan cepat. Gula dan karbohidrat olahan akan menyebabkan metabolisme menjadi terganggu. Sehingga, bukannya mendorong energi, namun membuat Anda lelah dan lapar. Pilih makanan tinggi protein dan serat untuk sarapan.”



Konsumsi karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan sangat berbeda dari karbohidrat yang ditemukan dalam biji-bijian, buah-buahan dan sayuran. Jangan mengonsumsi karbohidrat olahan seperti tepung terigu dan gula. Mereka sangat cepat untuk dicerna dan mengandung kalori tinggi yang kosong. 

Dengan demikian, membuat Anda merasa lapar lebih cepat, menyebabkan Anda makan lebih banyak yang kemudian tentu menyebabkan kenaikan berat badan.
Semakin tinggi serat dalam makanan yang Anda konsumsi, akan memperlambat pencernaan dan membuat tubuh Anda bekerja memecah nutrisi, yang secara alami meningkatkan metabolisme.



Mengonsumsi fruktosa tinggi

Gula yang diproses tidak hanya bersembunyi di soda, namun dapat dengan mudah ditemukan dalam makanan ringan, es krim, dan bahkan kerupuk, Fry menjelaskan.

Konsumsi karbohidrat olahan
Gula tersembunyi di mana-mana dengan banyak nama yang berbeda, dan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) adalah salah satu penyebab kerusakan metabolisme terbesar.
"Konsumsi jangka panjang HFCS ditemukan mampu meningkatkan lemak tubuh pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih cepat, meningkatkan risiko sindrom metabolik," kata Fry.
"HFCS, tidak seperti gula meja, itu merupakan molekul gula bebas dan terikat yang lebih mudah diserap dan dimanfaatkan. Berarti tubuh memiliki sedikit pekerjaan yang harus dilakukan untuk memprosesnya, sehingga memperlambat metabolisme Anda.“
SumberYahoo News



EmoticonEmoticon