Lidah buaya (Aloe vera) dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak khasiat.
Tanaman ini tergolong ke dalam suku Liliaceae.
Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin berkembang. Dahulu lidah buayadikenal sebagai obat penyubur rambut, penyembuh luka, perawatan kulit, bahan baku industri farmasi dan
kosmetika, bahan makanan dan minuman kesehatan. Orang-orang kini banyak memanfaatkan
lidah buaya untuk pengobatan selain karena lidah buaya mudah didapat juga
obat-obatan dengan bahan lidah buaya tidak menggunakan bahan pengawet kimia.
Penyakit kanker merupakan salah satu
penyakit mematikan yang banyak menyerang manusia. Penyakit kanker bisa tumbuh
dimana saja. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan
sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang
jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan
migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA,
menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Dengan
memanfaatkan lidah buaya sebagai alternatif pengobatan penyakit kanker dalam
kemasan sirup dapat mencegah penyebaran penyakit kanker. Penyakit kanker
kebanyakan diderita oleh para perempuan. Suatu laporan dari data “ Cancer and Diet “ menunjukkan bahwa
dalam suatu penyelidikan di Inggris pada wanita berusia di bawah 30 tahun yang
mempunyai bibit kanker payudara yang telah diangkat, ditemukan bahwa 25 tahun
kemudian 80 % dari mereka meninggal dunia. Kanker yang banyak diderita oleh
perempuan adalah kanker payudara, dan disusul kemudian kanker paru-paru.
Di dalam lidah buaya terdapat banyak
kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan lengkap,diantaranya yaitu
vitamin A, B, B2, B3,B12, C, E, choline, inositol,
dan asam folat. Selain vitamin dalam lidah buaya juga terdapat mineral makro
dan mikro yaitu kalsium (Ca), magnesium (Mg), potassium (K), sodium (Na), besi
(Fe), zinc (Zn), dan kromiun (Cr). Selain itu dalam lidah buaya juga terdapat
berbagai macam enzim diantaranya amilse, ktalase, carboxypeptidase, bradykinase.
Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk
antioksidan alami. Antioksidan ini yang berfungsi untuk mencegah datangnya
berbagai penyakit. Unsur-unsur yang ditemukan pada daun lidah buaya menunjukan
adanya hubungan yang saling sinergis dalam mempertahankan antioksidan dalam
tubuh. Sebagai alternatif menyembuhkan penyakit kanker Lidah Buaya berfungsi
menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan
sebagai nutrisi pencegahan penyakit kanker, sehingga dapat menghambat penyebaran
penyakit kanker secara alami.
Berdasarkan hal tersebut maka pada
penelitian ini akan dilakukan pembuatan sirup lidah buaya dengan tujuan sebagai
alternatif pencegahan kanker. Selain itu, untuk mengetahui seberapa besar
aktivitas oksidan yang yang terdapat dalam sirup lidah buaya. Dengan adanya
permasalahan ini solusi yang tepat adalah dengan pemanfaatan lidah buaya dalam
kemasan sirup untuk mencegah penyakit kanker.
Karakteristik Tumbuhan Lidah Buaya
Lidah buaya telah lama dijuluki
sebagai medical plant ( tanaman obat ) atau master
healing plant (tanaman penyembuh
utama). Tumbuhan ini menyerupai kaktus, daunnya meruncing berbentuk taji,
bagian dalamnya bening, bersifat getas dengan tepi bergerigi. Nama latin dari
lidah buaya adalah Aloe Vera,
tergolong kedalam suku Liliaceae. Aloe berarti senyawa pahit yang
bersinar. Eksudat ( getah ) tanaman ini pahit rasanya, tetapi dapat digunakan
sebagai obat penyembuh pada berbagai penyakit kulit. Pada awalnya lidah buaya
tumbuh liar ditempat berudara panas. Karena bentuknya yang unik , kemudian juga
ditanam dipot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias belakangan ini lidah buaya
dibudidayakan secara besar-besaran untuk tujuan industri, baik industri pangan
maupun non pangan. Cara menanamnya pun cukup mudah, hanya dengan memisahkan
tunas dari batang daun induknya. lidah buaya dapat tumbuh subur hamper disetiap
benua, terutama didaerah beriklim panas, seperti Indonesia . Diperkirakan lebih dari
350 spesies lidah buaya yang tersebar diseluruh penjuru dunia.
Dewasa ini lidah buaya menjadi salah
satu komiditas pertanian yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan
di Indonesia
sebagai usaha agribisnis. Beberapa daerah di pulau Jawa dan Kalimantan
telah membuktikan keberhasilan produksi lidah buaya. Budi daya lidah buaya di
Pontianak ( Kalimantan Barat ) mampu menghasilkan produksi 8.000 kg/ha dengan
berat pelepah mencapai 1,5 kg dan panjang 70 cm. Potensi wilayah pertanaman
lidah buaya di Kalimantan Barat kurang lebih seluas 20.000 ha, setara dengan
produksi kira-kira 200.000 ton daun segar lidah buaya per bulan.
Bagian-bagian dari tanaman lidah buaya
yang umum dimanfaatkan adalah: a). daun yang dapat dimanfaatkan langsung, baik
secara tradisional maupun dalam bentuk ekstrak, b). eksudat ( getah daun yang
keluar bila dipotong; berasa pahit dan kental ) , secara tradisional biasanya
digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuh luka, dan sebagainya,
c). gel ( bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat dalam daun setelah
eksudat dikeluaran ), bersifat mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi,
sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama. Gel lidah
buaya mengandung karbohidrat tercerna, sehingga dapat digunakan sebagai minuman
diet. Gel lidah buaya tersusun oleh 96 persen air dan 4 persen padatan yang
terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Khasiat hebat yang dimiliki Aloe Vera sangat terkait dengan ke - 75
komponen tersebut secara sinergis.
Lidah Buaya mempunyai kandungan zat
gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1,
B2, B3, b12, C, E, Choline, Inositol dan asam
folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari : kalsium (Ca), magnesium
(Mg), potassium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn), dan kromium (Cr).
Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk
antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium dan zinc.
Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan berbagai
penyakit degeneratif. Daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase, selulosa,
carboxypeptidase, dll. Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam
amino arginin, asparagin, asam aspartat, alanin, serin. valin, glutamate,
treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin, dan isoleusin.
Gel lidah buaya memiliki aktivitas
sebagai anti bakteris, anti jamur, meningkatkan aliran darah kedaerah yang
terluka, dan menstimulasi fibroblast, yaitu sel - sel kulit yang bertanggung
jawab untuk penyembuhan luka. Publikasi pada
American Podiatric Medical
Association menunjukan bahwa pemberian gel Aloe pada hewan percobaan, baik dengan cara diminum maupun
dioleskan pada permukaan kulit, dapat mempercepat penyembuhan luka. Pemberian
gel Aloe secara oral (diminum)
sebanyak 100 mg/kilogram berat badan selama dua bulan dapat mengurangi ukuran
luka sebanyak 62 persen, dibandingkan 51 persen pada kelompok kontrolnya (tanpa
pemberian gel). Pengolesan krim yang mengandung 25 persen gel Aloe pada permukaan luka selama enam
hari dapat mengurangi ukuran luka sebesar 51 persen dibandingkan 33 persen pada
kelompok kontrolnya. Publikasi pada Journal of Dermatologic Surgery dan Oncology
juga menunjukan bahwa lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan pasca operasi.
Gel lidah buaya juga dapat digunakan untuk campuran krim facial penyembuh
jeawat, 72 jam lebih cepat dibandingkan kelompok tanpa lidah buaya. Lidah buaya
juga dapat digunakan untuk mencgah kerusakan kulit akibat sinar X. Penelitian
dari Hoshi University jepang menunjukan lidah buaya mengandung senyawa
antioksidan yang mampu menyingkirkan
radikal bebas akibat radiasi, serta melindungi dua komponen penyembuh luka yang
secara alami ada didalam tubuh, yaitu superoksida dismutase (enzim antoksidan)
dan glutation (asam amino yang menstimulasi sistem kekebalan tubuh). Penelitian
lain juga menunjukan bahwa pemberian 0,5 persen ekstrak lidah buaya ke dalam
krim campuran minyak dan mineral dapat menyembuhkan penyakit psoriasis (sejenis
penyakit kulit).
Nama kanker itu sendiri sebenarnya diserap dari bahasa Inggris “
Cancer “. Celsus (28 SM - 50 SM) seorang dokter Romawi yang pertama kali
menterjemahkan kata Carcinos dari bahasa Yunani kedalam bahasa Latin “ Cancer “
yang berarti kepiting. Sedangkan perkataan “ tumor “ itu sendiri diserap dari
bahasa latin yang berarti pembengkakan. Kebanyakan kanker walaupun awalnya
telah dikalahkan dan kelihatan sembuh, tetapi setelah sekian tahun akan kambuh
kembali. Dalam suatu penyelidikan di Inggris pada wanita berusia dibawah 30
tahun yang mempunyai bibit kanker payudara yang telah diangkat, diketemukan
bahwa 25 tahun kemudian 80 % dari mereka meninggal dunia, karena penyakit
kanker lamanya kambuh kembali, walaupun bibit kanker tersebut telah dibersihkan
total dari tubuhnya.
Dalam kasus penyakit kanker, penyebab
kematian yang paling umum adalah kanker paru - paru, sedangkan pengidap
penyakit kanker yang paling umum pada kaum pria adalah kasus penyakit kanker
prostate sedangkan bagi kaum perempuan adalah kanker payudara.
Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk membunuh
sel. Seperti yang ditulis dalam buku The
Conquest of Cancer. Obat - obatan dan zat kimia yang dimasukkkan kedalam
tubuh anda ada sedemikian beracunnya, sehingga bukan saja hanya sekedar mematikan
sel - sel lainnya sehingga melemahkan sistem kekebalan anda. Oleh sebab itulah
efek sampingnya seperti pusing, mual terus - menerus, rambut rontok, dan
menurunnya jumlah butiran darah selalu dialami oleh hampir setiap pasien yang
melakukan terapi kemoterapi. Oleh sebab itulah sekali anda terkena kanker ,
maka sudah bisa dipastikan seumur hidup anda harus selalu tetap berhubungan
dengan dokter. Dan siapa yang keluar sebagai pemenang itu semuanya tergantung
dari berapa besarnya kekuatan dompet keuangan maupun kekuatan dari tubuh anda.
Alternatif lain yang tidak mempunyai
efek negatif adalah penyembuhan dengan menggunakan obat – obatan alami. Menurut
seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), dari sekitar 200 jenis tanaman
lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloe vera Barbadensis miller. Lidah
buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara ke-72
zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak,
air,vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain
antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur,
antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan,
antiparkinson,antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap
antibiotik.
Lidah buaya merupakan tanaman yang
banyak manfaatnya terutama untuk obat - obatan dan kesehatan. Selain itu
pemanfaatan lidah buaya yang lain yaitu pembuatan sirup dari kemasan lidah buaya.
Pembuatan sirup ini biasanya memanfaatkan gel lidah buaya. Sirup dari bahan
lidah buaya berbeda dengan sirup - sirup lain. Sirup dari lidah buaya banyak
memiliki kekurangan . Gel lidah buaya yang menjadi bahan pembuatan sirup ini memiliki
sifat mudah teroksidasi dan terkontaminasi oleh bakteri ketika terjadi kontak
dengan oksigen. Pada kontak ini akan menyebabkan kerusakan bagi zat yang
terkandung dalam gel lidah buaya. Kerusaka zat ini disebabkan karena saat
terjadinya kontak tersebut terjadi pengaktifan enzim oksidasi. Aktifnya enzim
oksidasi inilah yang kemudian menyebabkan zat yang ada dalam gel tersebut
kehilangan elektron - elektronnya. Secara fisik, rusaknya zat tersebut dapat
terlihat dari perubahan warna sirup lidah buaya yang menjadi kuning kecoklatan.
Biasanya untuk memperpanjang jangka
waktu pemakaiannya, biasanya dalam pembuatan sirup ini dicampurkan pengawet.
Pengawet yang dapat digunakan pun bermacam - macam. Mulai dari pengawet alami
hingga buatan. Untuk penggunaan pengawet bahan kimia biasanya digunakan asam
benzoat. Namun karena minuman ini diperuntukan untuk kesehatan, sebaiknya
menggunakan pengawet alami. Keuntungan yang diperoleh jika menggunakan pengawet alami, selain lebih
kecil resikonya, juga lebih ekonomis. Memang dengan cara alami jumlah asam yang
dibutuhkan banyak, namun asam bukanlah barang yang sulit ditemui dan mahal.
Pemanfaatan lidah buaya sebagai bahan obat - obatan bukan baru mulai baru -
baru ini. Tanaman ini sudah diyakini sebagai bahan dasar dalam membuat obat-obatan
sejak tahun 1750 SM.
Nah itulah Pengertian Lidah Buaya serta Manfaat nya, Semoga artikel di atas dapat membantu para pembaca semunya. Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam segi penyampaian.
EmoticonEmoticon