Sabtu, 10 Oktober 2015

Sistem Reproduksi Wanita dan cara perawatannya lengkap

Reproduksi adalah suatu proses biologis suatu individu organisme baru diproduksi. Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis, yakni seksual dan aseksual.

Sistem reproduksi wanita


Alat reproduksi wanita merupakan alat vital yang sangat sensitif,maka diri itu diwajibkan untuk selama merawatnya agar tidak terkena jamur atau inveksi.
Perawatan alat reproduksi mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mempertahankan Ph normal vagina, yakni 3,5 sampai 4,5.
2. Mencegah tumbuhnya jamur, bakteri, protozoa.
3. Mencegah munculnya keputihan dan virus.

Ada dua jenis keputihan, yaitu :

Fisiologi, dengan ciri ; tidak gatal, tidak bau, lendir berwarna bening, terjadi hanya pada masa subur, terjadi menjelang haid, karena stres, kelelahan, atau karena celana dalam yang terlalu ketat.
Patologis, dengan ciri ; keluar lendir berlebihan disertai infeksi, gatal dan pedih, vagina kemerahan, lendir berubah warnanya.

Banyak wanita melakukan hal yang salah dalam melakukan perawatan eksternal bagi alat reproduksinya, antara lain:
1. Penggunaan pembersih / sabun berbahan daun sirih digunakan dalam waktu lama, hal ini akan menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu.
2. Pemilihan produk pembersih kewanitaan yang salah. Produk pembersih wanita yang mengandung bahan povidone iodine mempunyai efek samping dermatitis yang dapat mengakibatkan reaksi alergi.

Cara merawat organ reproduksi yaitu :

1. Jaga kebersihan. Usahakan agar vagina kering dan tidak lembab.
2. Sekalah alat reproduksi anda dari arah depan kebelakang agar bibit penyakit yang kemungkinan besar bersarang di anus tidak terbawa ke vagina karena dapat menimbulkan infeksi, peradangan dan rasa gatal.
3. Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar getah dan keringat lebih mudah terserap. Jangan menggunakan pakaian dalam yang ketat.
4. Mencukur bulu yang tumbuh pada vagina secara teratur, karena bulu di sekitar vagina dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal.
5. Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman. Jangan menggunakan deodorant atau spray. Rangsangan dari bahan tersebut menimbulkan peradangan pada daerah vagina dengan gejala gatal dan keputihan.
6. Pada saat haid, pembalut harus diganti secara teratur, paling tidak sekitar 2 – 3 kali sehari. Gantilah pakaian dalam sehari dua kali saat mandi.
7. Jika vagina terluka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan tidak mencemari luka radang.
8. Keringkan dengan tisu kering yang terjamin kebersihannya setelah buang air.
Cucilah tangan sebelum menyentuh vagina. 
9. Basuhlan daerah di antara vulva (bibir vagina) dengan air bersih dan sabul mild setelah buang air kecil dan buang air besar. 
10. Jangan menggunakan handuk atau washlap milik orang lain untuk mengeringkan vagina kita.

Selain perawatan kebersihan, hal lain yang harus diperhatikan antara lain: 

1. Pasangan yang telah disunat. Sunat pada bagian ujung penis diperlukan untuk menjaga kebersihan penisnya. Beberapa peneliti membuktikan rendahnya kejadian kanker rahim pada istri yang suaminya disunat.
2. Jangan menggunakan alat-alat bantuan untuk masturbasi, karena hal ini bisa menyebabkan robeknya selaput dara dan infeksi pada vagina atau penis. 
3. Bila telah aktif secara seksual, lakukanlah pemeniksaan apus Pap (Pap smear untuk deteksi dini kanker rahim.) Bila setelah tiga kali pemeriksaan hasilnya normal, maka ulang kembali dengan jadwal sesuai dengan usia.
4. Pemeriksaan untuk infeksi toksoplasma, rubela, dan chlamidya (TORSCH). Pemeriksaan ini diperlukan untuk memastikan apakah diperlukan penanganan khusus bila anda menginginkan kehamilan. 
5. Pemeriksaan pertanda tumor dapat dilakukan untuk tumor indung telur.

Pemeriksaan ginekologi secara rutin akan bermanfaat untuk:

1. Mencegah berbagai penyakit dan keluhan yang berhubungan dengan reproduks
2. Memberikan deteksi dini pada penyakit kanker payudara dan leher rahim.
3. Mendeteksi secara dini penyakit menular seksual dan kondisi lain sebelum menimbulkan dampak yang lebih berbahaya.
4. Dapat mencegah kemandulan
5. Memperlancar kehamilan dan kelahiran bayi.

Pemeriksaan ginekologi ini merupakan “kewajiban” bagi mereka yang udah melakukan hubungan seksual, atau yang usianya diatas 18 tahun. Mereka yang sedang atau pernah kena PMS (penyakin menular seksual) atau yang pernah berhubungan seks dengan orang yang terjangkit PMS, atau pernah mengalami penyakit seksual yang lain, serta mereka yang punya potensi terkena kanker payudara dan kanker leher rahim, harus lebih sering lagi periksa ginekologi.

Selain pemeriksaan rutin, kalian harus segera periksa ke dokter apabila mengalami hal-hal berikut ini:

1. Rasa sakit yang enggak biasa pada vagina atau pinggul.
2. Pendarahan atau keputihan yang tidak normal dari vagina
3. Rasa sakit yang luar biasa bada perut bagian bawah
4. Rasa sakit dan pembengkakan pada vulva, vagina, rahim atau indung telur.
5. Rasa gatal pada vagina
6. Sedang kena PMS/Haid

Tidak usah malu memeriksakan organ reproduksi kita ke dokter, karena mereka adalah para ahli yang memang bekerja membantu kita mengatasi masalah kesehatan.

Gunakanlah gaya hidup yang sehat, rajinlah olahraga secara teratur. makan makanan yang sehat dengan gizi seimbang, jangan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol serta tentu saja menjaga perilaku seksual yang bertanggung jawab.


Semoga artikel di atas dapat membantu memberikan solusi kepada pembaca semuanya.
apabila ada kekurangan saya mohon maaf .

Baca juga artikel menarik lain nya di ===> SINI <===


EmoticonEmoticon